Koran Pangkep – Harga token Ripple (XRP) melonjak dan berhasil menembus level $3.00, diperdagangkan pada $3.04 dalam sesi Jumat.
Kenaikan signifikan ini terjadi seiring dengan beberapa kabar positif, salah satunya adalah kemitraan baru Ripple dengan bank terkemuka asal Spanyol, BBVA.
Kemitraan ini bertujuan untuk menyediakan layanan kustodian institusional di bawah kerangka regulasi MiCA di Eropa.
Baca Juga: Seri Samsung Galaxy S23 Mendapatkan Pembaruan One UI 8 Beta Kedua
Kesepakatan dengan BBVA sangat penting karena menempatkan Ripple sebagai salah satu dari sedikit aset digital yang beroperasi dengan pedoman yang jelas di zona euro, memperkuat posisinya di mata institusi keuangan.
Meskipun resistansi kuat di $3.10 menjadi tantangan terdekat, penembusan level ini dapat membuka jalan menuju $3.25 dan bahkan $3.50, yang merupakan level tertinggi sejak Juli lalu.
ETF Memicu Arus Masuk Dana Institusional
Katalis paling berpengaruh terhadap kenaikan harga XRP adalah peluncuran REX-Osprey Spot XRP ETF di AS, yang mulai diperdagangkan pada 12 September 2025.
ETF ini merupakan yang pertama kalinya terikat langsung dengan XRP, membuka pintu bagi investor institusional untuk masuk ke pasar.
Mirip dengan apa yang terjadi pada Bitcoin, ketersediaan ETF dapat mengubah profil likuiditas XRP secara fundamental, mendorong miliaran dolar masuk ke ekosistem.
Para analis memperkirakan implikasi harga jangka pendek berada di kisaran $3.30–$4.00, dengan target bullish bisa mencapai $5.00 jika arus masuk dana terus berlanjut.
Sementara itu, pengajuan ETF dari Franklin Templeton ditunda hingga 14 November, yang berarti masih ada potensi katalis positif di akhir tahun ini.
Pergerakan di Pasar Derivatif dan Data On-Chain
Aktivitas di pasar derivatif menunjukkan sentimen bullish yang kuat. Open interest (jumlah kontrak terbuka) rata-rata mencapai $8.51 miliar, naik dari minggu sebelumnya.
Tingkat pendanaan (funding rate) juga naik menjadi 0.0107%, menunjukkan bahwa para trader bersedia membayar premium untuk mempertahankan posisi long mereka, memperkuat momentum kenaikan.
Baca Juga: Seri vivo X300 Tembus Skor AnTuTu 4 Juta, Ini Bocoran Spesifikasi Kuncinya
Namun, data on-chain menunjukkan gambaran yang beragam. Arus masuk bersih sebesar $4.52 juta ke bursa pada 12 September, mendorong saldo XRP di bursa, khususnya Binance, ke level tertinggi dalam setahun terakhir, yaitu 3.66 miliar XRP. Hal ini bisa jadi mengindikasikan adanya tekanan jual di masa depan.
Di sisi lain, whales (investor besar) telah mengakumulasi lebih dari 340 juta XRP dalam beberapa minggu terakhir, menunjukkan bahwa pemegang jangka panjang tetap optimis dan bersiap untuk kenaikan harga yang didorong oleh ETF.
Faktor Makroekonomi dan Regulasi
Kondisi makroekonomi global juga mendukung momentum XRP. Lonjakan klaim pengangguran di AS ke 263.000 tertinggi sejak 2021 memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September.
Dolar AS yang melemah secara tradisional mendukung aset berisiko, dan XRP mendapatkan keuntungan dari pemulihan kripto secara keseluruhan.
Upaya Ripple untuk mendapatkan lisensi perbankan nasional di AS juga menjadi katalis kuat lainnya.
Jika disetujui, Ripple akan diakui sebagai bank kepercayaan yang teregulasi, memungkinkan adopsi institusional yang lebih dalam dan memperkuat peran XRP sebagai lapisan penyelesaian dalam keuangan tradisional.
Level Kunci yang Perlu Diperhatikan
Secara teknis, level dukungan telah bergeser naik ke $2.92–$2.94. Penurunan lebih dalam akan menguji level dukungan di $2.75.
Di sisi atas, penembusan resistansi di $3.10–$3.14 dapat membuka jalan menuju $3.35 dalam jangka pendek, dengan target momentum jangka menengah di kisaran $3.65–$4.00.
Sinyal beli dari indikator MACD masih utuh, dan RSI pada angka 55 menunjukkan masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki kondisi overbought.